Selasa, 21 Januari 2014

7 Tipe Dasar Aquascape


Dari berbagai gaya aquascaping yang ada saat ini, ada dua gaya yang mendominasi, yaitu Nature Style dan Dutch Aquascaping Style. Padahal ada banyak gaya lain yang menjadi sumber inspirasi dalam dunia Aquascaping, antara lain:

  • Nature Aquarium Style.
Gaya ini dipopulerkan oleh Takashi Amano melalui buku-bukunya, dan juga kompetisi aquascapingnya. Kebanyakan aquascaper mengacu pada gaya ini sebagai gaya yang ingin dikuasai dan dicapai. Gaya ini didasari pada meniru dan menangkap keindahan alam dalam aquarium sesorang, inilah kenapa disebut gaya "nature" (alami). gaya ini didesain untuk membuat aquascape yang simple dan terlihat natural. namun, terlepas dari pendekatannya yang simple, gaya ini sangat rumit dan tidak simpel.

beberapa contoh gaya ini yang didesain oleh Takashi Amano :

 
  • Dutch Styles 
Salah satu gaya aquascaping yang tertua, dan bagi sebagian orang merupakan aquascaping dengan pengaturan tata letak yang paling sulit untuk dikuasai. Gaya ini didasari oleh penyusunan tanaman-tanaman yang berwarna-warni penuh semangat dan menanamnya dalam kelompok-kelompok yang padat dan seragam. Aquasacper menemukan "depth" (kedalaman) dan "height" (ketinggian) dalam tata letak dengan mengikuti aturan "Golden Rule" atau "The Rule of Thirds". Singkatnya, aturan visual ini membagi sebuah aquascape atau gambar menjadi tiga bagian, dan menenpatkan "focal points" (titik pandang/fokus) di setiap bagian. Gaya Dutch ini menunjukkan penguasaan teknik memangkas (trimming), penempatan tanaman dan pemilihan tanaman.

berikut ini adalah beberapa contoh aquascape bergaya Dutch dari Netherland


  • German Style (Open Style) 
Gaya ini lebih dikenal sebagai kombinasi dari penanaman emersed (separuh tenggelam) dan submersed (tenggelam). Gaya ini juga dikenal dengan Biotope atau paludarium. Perancang atau aquascaper gaya ini seringkali memulai dengan menanam tanaman submergerd dan membiarkannya tumbuh dan muncul sampai ke luar aquarium. Kombinasi tanaman air dan tanaman lembab lainnya membuat gaya ini menarik, sehingga menciptakan suasana alami layaknya di sekitar air terjun, atau ditebing-tebing di tengah hutan.

Berikut beberapa contoh gaya ini dari Hans Paludarium dan Tuncalik Biotope:


  • Zen Garden Aquascapes 
Jika anda pernah melihat atau berada di taman bergaya oriental, anda akan merasakan ketenangan dan keseimbangan dari pandangan dan lingkungan sekitar. Gaya Zen ini seringkali dibayang-bayangi oleh gaya natural, yang mengambil prinsip dasar Zen dan mengembangkannya lebih lanjut ke dalam prinsip keseimbangan alamiah. Gaya Zen memfokuskan pada penciptaan tata letak yang rumit namun anggun dari kombinasi antara tanaman dan hardscapes (batu, kayu, dll). Taman bonsai merupakan contoh yang bagus untuk menggambarkan tata letak ini.

Zen menekankan pada relasi antar objek (dominasi dan subordinasi), sedangkan gaya Nature lebih kepada penciptaan tata letak yang natural (keseimbangan alamiah). Ada aturan estetika Jepang kuno yang mengatur tata letak sebuah Taman Zen (baik dalam aquarium maupun pada landscape). Contohnya, posisi bebatuan harus diatur dan disusun sedemikan rupa agar memenuhi prinsip Taman Zen. Tata letak Iwagumi dengan 3 batu misalnya, menggambarkan penggunaan teknik ini.

Berikut beberapa contoh Gaya Zen Garden dan Iwagumi dari Pjan dan Amano :


  • Taiwanese Style
Gaya ini semakin hilang dalam beberapa tahun terakhir. Gaya Taiwan ini berasal dari gaya Dutch, Zen Garden dan Gaya Naturenya Amano, yang bertujuan untuk menciptakan aquascape dengan dataran tinggi dan kedalaman. Selain mengatur tinggi-rendahnya, figur-figur replika kecil, bangunan atau objek lainnya yang diletakkan di dalam aquascape menunjukkan ciri khas gaya ini. Tujuan akhirnya adalah menciptakan pemandangan yang hidup.

Berbeda dengan gaya nature, gaya Taiwan ini mencoba menangkap pemandangan apa adanya dan sedetil mungkin. Sedangkan gaya Nature lebih abstrak.

Berikut beberapa contoh Taiwan Style, dari ADA 2001, SuperWen, dan Oliver Knott


  • Wabi-Kusa Style 
Gaya yang bersumber dari aquascape Jepang, diperkenalkan oleh Amano. Wabikusa memfokuskan pada penciptaan taman submersed/emersed. Bayangkan sebuah taman bonsai dan menenggelamkan separuhnya ke dalam air. Tanaman dalam gaya ini ditanam dan diletakkan pada sebuah bola tanah, kemudian diletakkan dalam sebuah tempat. Banyak aquascaper Wabikusa membuat sebuah pulau bola berisi tanaman yang dikelilingi oleh air. Pengaturan tanaman dalam Wabikusa juga dipengaruhi oleh Ikebana, yaitu seni merangkai tanaman/bunga dari Jepang.

Beberapa contoh Wabi-Kusa, dari Steven Chong, ADA, dan Ko WW


  • El Natural Style 
Gaya ini sangat berbeda dengan gaya aquascaping lainnya. Meskipun Gaya El Natural lebih merupakan teknik penumbuhan tanaman yang melibatkan penggunaan pencahayaan alami, tanah, dan penggantian air yang jarang, aquarium dengan gaya ini seringkali memiliki citarasa dan gaya aquascaping tersendiri. Gaya ini didesain dan diperkenalkan oleh Diana Walstad yang merupakan ahli lingkungan dan pengarang terkenal. Anda hampir tidak akan pernah melihat aquascape gaya ini dalam kompetisi-kompetisi aquascape utama, tetapi gaya aquarium ini banyak yang menyukai karena bergantung dan mengakar pada alam (bukan pada lingkungan buatan). Gaya ini menggunakan tanah biasa sebagai substrate, menggunakan tanaman sebagai filter, dan kotoran ikan sebagai pupuk, sehingga menciptakan ekosistem alami dalam aquarium.

Berikut beberapa contoh aquascape Gaya El Natural, dari Diana Walstad, Tom Barr dan Gordon Hartmann (1st price AGA 2004)

sumber : http://idrisaquadesign-aquascape.blogspot.com/2012/01/7-stylegaya-dalam-aquascape.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar