Selasa, 21 Januari 2014

PENYAKIT PADA IKAN ARWANA


Ikan Arwana (Scleropages formosus), adalah ikan yang termasuk satwa langka Indonesia dengan habitat asli di kalimantan dan juga Papua. Arwana, tergolong dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun. Ikan arwana memiliki bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah serta sedikit angkuh. Ditambah dengan sungut pada mulutnya serta sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, ini menimbulkan keindahan yang khas dari Ikan Arwana sangat menonjol. Ikan Arwana berenang dengan tenang hingga ketika disimpan dalam akuarium akan membuat arowana benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun. Tentu sangat senang dan bangga sekali memiliki dan memelihara Ikan Arwana sebagai hewan peliharaan kita. Namun terkadang kita mesti menghadapi sebuah kendala, salah satu kendala memelihara atau membudidayakan Ikan Arwana adalah Arowana fish yang kita miliki terserang penyakit seperti Redspot, Jamur, Gigit Ekor, Stress dan lainnya yang dapat menimbulkan kematian. Berikut beberapa penyakit pada ikan arwana yang sering ditemui beserta gejala dan penanggulangannya.

 1. Penyakit Arwana Tutup Insang Melengkung Terkadang kita melihat tutup insang Ikan Arwana melengkung keluar, sampai sebagian insangnya terlihat. Ikan Arwana dalam kondisi seperti ini tentu enak sedap dipandang. Ikan Arwana dapat mati karena penyakit insang dengan ciri-ciri insang Ikan Arwana berubah menjadi hitam. Penyebab penyakit tutup insang melengkung bisa di sebabkan oleh beberapa hal, yang pertama di karenakan kualitas air dalam akuarium yang tidak memenuhi standar Ikan Arwana utamanya pada suhu akuarium. Suhu akuarium yang terlalu dingin dan tidak hangat dapat menyebabkan Ikan Arwana terkena penyakit ini. Penyebab lain adalah pemberian obat obatan yang terlalu banyak, serangan sejenis bakteri atau bisa juga karena air di dalam akuarium memiliki kandungan oksigen yang rendah. Hal ini mempunyai penjelasan karena bila kandungan oksigen dalam air rendah maka akan membuat Ikan Arwana lebih sering membuka dan menutup insangnya. Gerakan buka tutup inang ini sering tidak sempurna, artinya sebelum tutup insang benar benar menutup sudah dibuka kembali guna menghirup air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Akibat gerakan yang tidak sempurna ini tutup insang Ikan Arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal. Guna menjaga supaya kandungan oksigen dalam air tetap tinggi bisa diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada akuarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Setelah itu jangan lupa menjaga keseluruhan kualitas air akuarium agar tetap baik dan tetap layak dihuni oleh arwana. Untuk mengobati Ikan Arwana yang terserang penyakit tutup insang melengkung, bisa diatasi dengan menjepit Ikan Arwana yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember dan memberi oksigen murni langsung kearah insangnya. Bila tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka dapat diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.

 2. Penyakit Gigit Ekor Umumnya Ikan Arwana akan menunjukan perilaku yang lain dari pada biasanya sebelum menggigit ekornya sendiri. Ikan Arwana akan terlihat gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Dalam hari kemudian sirip ekor akan robek robek selaputnya hingga mirip sisir dan yang tersisa hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini awalnya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang. Penyakit gigit ekor umumnya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor Ikan Arwana dan menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Ikan Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sampai tampak compang camping. Pengobatan penyakit gigit ekor tergolong mudah. Pindahkan dahulu Ikan Arwana ke dalam akuarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan Ikan Arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Kuras dan bersihkan akuarium yang asal supaya setelah di kembalikan nanti Ikan Arwana dapat menempati kembali tanpa khawatir di jangkiti kembali.

 3. Penyakit Mata Juling Penyakit mata juling disebabkan beberapa hal. Ikan Arwana yang terlalu sering berburu ikan kecil di dasar atau pojokan akuarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Banyak yang bilang supaya kita memberi Ikan Arwana dengan makanan yang hanya mengapung saja di permukaan air. Ikan Arwana yang terlalu sering melihat ikan kecil di bawah atau di pojokan dapat menyebabkan otot matanya bertambah panjang. Mata yang melorot atau juling juga dapat disebabkan karena arwana kurang memperoleh sinar matahari yang cukup. Ini terkait dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia. Guna mengobati mata juling dapat dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas serta memperoleh sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. Tempat yang dipilih dapat berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut biasanya 80% arwana akan sembuh, cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.  

4. Ikan Arwana Tidak Mau Makan Ikan arwana yang tidak mau makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Ikan Arwana enggan memakan makanan lain termasuk kelabang yang telah mati. Bila Ikan Arwana mogok makan seperti ini maka puasakan Ikan Arwana selama kurang lebih satu minggu jangan diberi makan apapun. Setelah itu berilah makanan jenis lain seperti jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Jika sesudah satu minggu Ikan Arwana belum juga mau makan sebaiknya berikan saja ikan hidup sebab ikan hidup tahan hidup. Perhatikan juga supaya Ikan Arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni permukaan seperti guppy. Jika cara ini masih belum berhasil maka kita biarkan saja hingga arwana mau menerima makanan dengan sendirinya. Alternatif pengobatan lain adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk Ikan Arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat guna menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan Ikan Arwana. Pilihan lain jika semua tidak berhasil, berikan kelabang satu minggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.  

5. Penyakit Pada Arwana Sisik Berdiri Terkadang Ikan Arwana yang kita miliki sisik berdiri dan terkadang terdapat sebagian yang membusuk, biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Mengganti air akuarium secara rutin bisa menghindarkan Ikan Arwana dari penyakit sisik berdiri ini. Untuk Ikan Arwana yang sedang terkena penyakit ini bisa diberikan amonium sulfat dengan dosis 100 - 200 mg/1kg berat Ikan Arwana sebagai obatnya.

 6. Dubur Ikan merah dan Bengkak Jika kita melihat dubur Ikan Arwana berwarna merah dan bengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu tandanya Ikan Arwana sedang kesulitan yang bisa berujung pada kematian. Dubur Ikan Arwana memerah dan bengkak disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Ini menyebabkan pencernaan ikan terganggu hingga Ikan Arwana kesulitan mengeluarkan kotorannya. Agar Ikan Arwana tidak mengalami hal seperti ini maka makanan mesti dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang biasa diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Ikan Arwana yang telah mengalami dubur merah dan bengkak dapat diobati dengan amonium sulfat dengan dosis 100 - 200 mg/1kg berat Ikan Arwana sebagai obatnya.  

7. Ekor Ikan Arwana Patah Penyakit ini disebabkan karena ukuran akuarium yang terlalu sempit. D samping itu dapat juga disebabkan oleh penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan ke dalam akuarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih disebabkan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.  

8. Tulang Punggung Bengkok Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal. Pertama karena adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh Ikan Arwana hingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Sebab lain adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir adalah karena ukuran akuarium yang terlalu kecil. Guna mencegah hal ini maka tempatkan Ikan Arwana ke dalam akuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan akuarium agar Ikan Arwana tidak dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.

 9. Sungut Menjorok Ke Bawah Ikan Arowana yang sehat mempunyai tampilan sungut ke depan. Tapi sering juga Ikan Arwana yang sungutnya lunglai menjorok ke bawah. Ini adalah tanda bahwa Ikan Arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Agar mengembalikan kondisi Ikan Arwana seperti semula sebaiknya suhu dan kebersihan air akuarium lebih diperhatikan.  

10. Sungut tumbuh pendek Sungut Ikan Arwana kadang tidak tumbuh sempurna dan terlihat janggal dengan bentuk badannya yang besar. Ikan Arwana bersungut tidak seimbang dapat terjadi karena di letakan dalam akuarium yang terlalu sempit. Hampir sama dengan penyebab punggung bengkok, Ikan Arwana bersungut pendek bisa juga disebabkan oleh kesalahan pemberian obat. Agar memperoleh pertumbuhan sungut yang normal dapat dilakukan dengan membersihkan akuarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam akuarium yang sepadan dengan besar badan.  

11. Ekor dan Sirip Mengerut Ikan arwana yang memiliki ekor dan sirip yang mengerut dapat terjadi jika air di dalam akuarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penanganan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan akuarium. Dapat juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.  

12. Mata Berkabut Mata berkabut atau "Cloudy Eye" ditandai dengan memutihnya selaput mata Ikan Arwana. Permukaan luar mata seperti dilapisi oleh lapisan tipis berwarna putih. Secara umum gejala ini di karenakan oleh kondisi kualitas air yang memburuk, utamanya sebagai akibat meningkatnya kadar amonia dalam air. Jika gejala mata berkabut terjadi, maka hal yang mesti dicurigai terlebih dahulu adalah kondisi air. Koreksi parameter air sampai sesuai dengan keperluan Ikan Arwana yang bersangkutan. Jika gejala ini terjadi sedangkan parameter air dalam keadaan normal, maka bisa jadi gejala ini disebabkan oleh hal lain. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya mata berkabut adalah: 1. Infeksi sekunder, menyusul terjadinya kerusakan fisik pada mata. 2. Produksi lendir berlebihan, biasanya sebagai akibat reaksi terhadap infestasi protozoa parasit (penyakit selaput lendir kulit); kualitas air yang memburuk (amonia, nitrit, dan nitrat); nilai pH yang tidak sesuai; keracunan (klor/kloramin); atau akibat pemberian perilaku pengobatan yang tidak sesuai. 3. Diplostomum (fluke pada mata). Dalam kasus ini bagian mata yang memutih adalah lensanya, bukan permukaan luar mata. 4. Infeksti bakteri eksternal. 5. Kekurangan vitamin, khususnya vitamin A, B, dan C. Gejala mata berkabut bisa juga disertai dengan Exophtahlmia (Pop Eye/Mata menonjol), malaise, atau iritasi. Perawatan dan pemulihan mata berkabut hendaknya mengacu pada penyebab yang menimbulkannya. Oleh karena itu, carilah dan coba indentifikasi dengan seksama kemungkinan penyebabnya sebelum melakukan tindakan pemulihan. Inti dari semua penyakit pada Ikan Arwana adalah buruknya kualitas air, kualitas akuarium dan kandang. jagalah kualitas air agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Ikan Arwana mulai dari suhu, aerator, kandungan oksigen dan filtrasi. Sedangkan untuk akuarium tempatkan Ikan Arwana dalam akuarium yang memiliki panjang minimal 3x panjang tubuh Ikan Arwana dan lebar minimal 2x panjang tubuh Ikan Arwana, lebih besar tentu lebih baik. Sedangkan untuk makanan bisa di berikan makanan hidup yang beragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar